Selasa, 02 Oktober 2012

Masjid Al-Azhar




Masjid Al-Azhar merupakan sala satu masjid bersejarah dalam islam, bermula dari sini lah universitas Al-Azhar berdiri.

Masjid Al-Azhar dibangun oleh panglima Jauhar Assiqilly di Kairo antara tahun 359-361 H/ 970-972 M atas perintah khalifah Muiz Lidinilah. Masjid  ini merupakan masjid pertama yang di bangun di Kairo, pada tanggal 7 Ramadhan 361 H/ 972 M masjid ini pertama kali digunakan untuk sholat jum’ah.

Nama Al-Azhar tenyata ada hubungannya dengan Dinasti Fatimiyyah yang mendirikannya. Dikatakan bahwa Al-Azhar merupakan isyarat atau simbol bagi Fatimah Az-Zahraa radliyallahu anha putri Rasulullah SAW.
Dinasti Fatimiyyah adalah Dinasti Syiah Bathiniyyah yang berusaha menyebarkan ajarannya. Jadi bisa di bilang didirikan Al-Azhar sebagai upaya untuk menyebarkan ajaran Syiah.

Kemudian Sholahuddin Al-Ayyubi berhasil menaklukkan Dinasti Fatimiyyah. Pada masanya Al-Azhar ditutup sama sekali, dan dilarang dipakai untuk kegiatan apapun. Hal itu dilakukan untuk membersihkan pengaruh-pengaruh syiah yang masih kental. Sebagai gantinya, Sholahuddin mendirikan madrasah-madrasah di sekitar Al-Azhar yang mengajarkan Islam dengan empat madzhab Sunny, yang bangunannya masih ada sampai sekarang. Al-Azhar ditutup untuk umum selama hampir satu abad lamanya, selama Dinasti Ayyuby, sebelum kemudian para bangsawan dan pejabat kerajaan mulai menaruh belas kasihan terhadap Al-Azhar.

Ketika Raja Az-Zhahir Bibris berkuasa, pada Dinasti Mamluky, Al-Azhar diadakan perbaikan dan perluasan Al-Azhar. Ia memberikan dorongan untuk dibuka lagi kegiatan belajar mengajar di sana. Dan pada tahun 665 H / 1266-1267 M, khutbah di Masjid Al-Azhar diperbolehkan kembali. Langkahnya terebut mendapatkan sambutan dari semua fihak. Para Penguasa setelahnya mengikuti langkahnya dalam menghidupkan dan memakmurkan Al-Azhar. Sehingga cahaya Al-Azhar yang telah padam itu lambat laun mulai bersinar kembali.

Pada masa Daulat Mamalik, untuk pertama kali masjid ini berfungsi sebagai universitas dan pada tahun 1961 berubah menjadi universitas modern yang memiliki beberapa fakultas. Al-Azhar dianggap sebagai poros pemikiran Islam, politik dan ilmu-ilmu agama di Mesir dan dunia Islam.

Sampai saat ini masjid Al-Azhar masih digunakan untuk kajian- kajian islami (talaqi). Yang dibuka untuk umum, dari kalangan mahasiswa sampai pengusaha pun bisa mengikutinya.

Setela melewati beberapa kali renofasi, masjid Al-Azhar meiliki berbagai menara unik, yaitu menara al-Ghuri, Qaytbay, Aqbaghawiyya,dan Katkhuda

Menujuh masjid Al Azhar kalau dari tempat kami ( Hay Asyir ) bisa di tempuh dengan niak bis 80 coret, bis 65 atau bis 353 dengan harga 1 pound mesir.

0 komentar:

Posting Komentar